Pada zaman dahulu sebelum tahun (1815M) didaerah kalua telah berdiri sebuah kerajaan"BAGALONG'' kerajaan ini dipimpin oleh raja yang Arif dan bijaksana ,suasana kehidupan didaerah KALUA berjalan dengan baik tentram dan damai tampa ada gangguan dari pihak luar yaitu serdadu belanda.nama beliau adalah pangeran HAMIM (namim sebutan orang dayak manyan) dari pontianak KAL_BAR karena beliau mempunyai ilmu agama yg dalam dan karomah ,beliau menikahi putri habau(kalua).karena mempunyai banyak kelebihan/ilmu agama dan dari keturunan ba ngsawan beliau di angkat menjadi RAJA"BAGALONG"(karena beliau selalu memakai sorban dan selalu membawa pedang).sejak pemerintahan pangeran HAHIM pihak belanda mulai berdatangan ke daerah KALUA,yang khabarnya hanya untuk berdagang sa untuk membeli karet,rempah-rempah dan hasil bumi lainnya seperti minyak bumi yang berkualitas terbaik(tanjung) seiring waktu berjalan berkuasanya belanda di kalua,mereka semakin menjadi-jadi.berkali-kali belanda membujuk namun PANGERAN HAMIM tetap pada pendiriannya untuk tidak mau tunduk kepada belanda,pihak belanda pun memberikan ultimatum kepada PANGERAN HAMIM kalau ia tetap tidak menurut maka ia harus mengambil salah satu pilihan,menyerah atau diperangi.akhirnya PANGERAN HAMIM melaksanakan musyawarah dengan para petinggi kerajaan,untuk melawan belanda sampai titik darah penghabisan. PANGERAN HAMIM mempunyai anak 3 (tiga) orang putra, 1(satu) orang putri, ANAK PERTAMA;1.MAS SAID (SAMARINDA)
2.ABDULLAH (SAPAT)sumatra
3.ARIF (HABAU) KALUA
PANGERAN HAMIM memerintahkan anak pertamanya MAS SAID untuk menyebarkan ilmu agama ke negri orang lain sekarang(samarinda) anakku kalau kamu disana,carilah teluk yang mempunyai anak sungai sekarang di kenal orang dengan(teluk lerong) sampai disana beliau menggarap dan berkebun dan mendirikan perkampungan,beliau mempunyai istri 3(tiga)orang istri pertama putri bangsawan kutai 2(dua)orang lainnya dari suku banjar,semaki lama semakin banyak orang yang tinggal disana untuk belajar ilmu agama,banyak orang2 dari tenggarong yang ingin belajar dengan beliau,karena dalam ilmu agama yang dimilikinya,beliau menjadi ULAMA dan TOKOH di samarinda pada waktu itu,karena beliau mempunyai banyak karomah,bisa melompai sungai,memerintah buaya, duduk diatas pucuk daun kelapa,terbang diatas sejadah,beliau wafat dan di kuburkan di kuburan AR-RAUDAH teluk lerong,jejak beliau sekarang yg tertinggal hanya tanah wakaf kuburan MAS SAID ''muara air putih'' samping toko oleh-oleh samarinda (AMPLANG).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar